RESENSI BUKU "KUDASAI"

 

“KUDASAI”

Mengikhlaskan Apa Yang Telah Hilang



Judul Buku         : Kudasai

Penulis                : Brian Khrisna

Editor                  : Juliagar R. N.

Penerbit              : Mediakita

Tebal Buku         : viii + 448 hlm ; 13 x 19 cm

Kota Terbit         : Jakarta

Tahun Terbit      : Jakarta 2019 cetakan I


Pendahuluan

    Brian Khrisna, atau yang kerap dikenal dengan nama “mbeeer” ialah seorang penulis muda yang sudah aktif menulis karya sejak 2010. Tak hanya karya tulisan berjenis novel yang ia hasilkan, melainkan berbagai jenis tulisan yaitu puisi, prosa, senandika, komedi, cerita pendek, hingga cerita bersambung.

    Penulis memilih buku ini, karena beberapa waktu lalu rekomendasi buku ini bermunculan di fyp Tiktok dan Twitter. Penulis semakin penasaran untuk mengulas novel “Kudasai” karena sinopsis dan cover yang menarik perhatian.

    Kudasai merupakan novel Brian Khrisna yang diterbitkan pada tahun 2019. Dikutip dari mediapijar.com Brian juga menambahkan bahwa Kudasai adalah buku komedi romantis yang tercipta karena selain untuk hiburan, juga bisa mudah diterima karena ceritanya yang ringan namun membekas.

Sinopsis

    Kudasai mengisahkan seorang laki-laki bernama chaka, seorang beta male, yang terjebak dalam sebuah hubungan berstatuskan pernikahan bersama seorang alpha female, bernama Twindy. Kisah yang awalnya tak diinginkan oleh mereka, lambat laun mulai diterima, terutama Twindy yang selalu luluh akan perlakuan lembut Chaka padahal ia terkenal dengan sifatnya yang cuek dan meninggikan egonya. Disaat keduanya mulai merasakan romansa rumah tangga yang sesungguhnya dan merasakan benih-benih cinta mulai tumbuh, Anet yaitu masalalu yang ditinggalkan Chaka untuk menikahi Twindy muncul dikehidupan Chaka. Segala hal yang belum selesai diantara mereka berdua membawa Chaka untuk dekat kembali dengan Anet walaupun sudah sekuat tenaga Chaka menjauh darinya. Pertemuan itu menjadi alasan Chaka bimbang dan galau ingin bertahan bersama Twindy atau kembali melanjutkan mimpi yang tertunda bersama Anet. Dengan segala konflik yang ada, akhirnya Chaka memutuskan untuk menetap bersama Twindy karena ia pun sudah merasakan kasih sayang untuknya. Tak hanya sampai disitu rintangan yang mereka lewati, berbagai drama rumah tangga dan ancaman perceraian yang membuat ending tak bisa ditebak. Apakah Chaka mampu menjaga keutuhan dan romansa rumah tangga dengan Twindy yang mulai terbangun perlahan? Atau malah melanjutkan mimpi yang tertunda bersama Anet? Langsung aja baca bukunya yaaa.

Kelebihan

    Kelebihan dari buku ini adalah gaya bahasa yang digunakan sangat mudah untuk dipahami oleh semua kalangan umur. Diselingi dengan guyonan celetukan khas Brian Khrisna juga menambah rasa dalam buku ini dan tidak membuat pembacanya bosan. Buku ini mampu menguras emosi atau memainkan emosi pembaca dengan cepat melalui tingkah laku tokoh maupun dialog dialognya. Tak hanya isi bukunya yang menarik, cover dengan sejuta makna inipun mampu membuat pembaca tertarik. Judulnya pun membuat pembaca semakin penasaran karena seperti yang kita tahu “Kudasai” merupakan kata dari Bahasa Jepang yang kalau diartikan akan nyambung dengan alur ceritanya. Penulis juga menyukai topik yang diangkat yaitu menyinggung tentang feminisme dan anti-patriarki (tidak tunduk kepada laki-laki).

Kekurangan

    Kelemahan dari buku ini adalah alur cerita yang sangat bertele-tele atau banyak pengulangan adegan. Karakter dari tokoh utama yaitu Chaka sangat labil dan terkesan menyepelekan perasaan Twindy, ia pun sering memaki Twindy dengan makian aneh seakan bertentangan dengan perasaannya yang mengatakan ia sayang kepada sang istri. Karakter Twindy, yang kita tau sebagai Alpha Female sangatlah tidak mudah untuk menundukannya, tetapi disini Twindy selalu merasa paling benar dan sesekali tidak mau mendengakan  penjelasan dari Chaka, terlalu implusif.

Saya merekomendasikan novel ini untuk pembaca yang sudah berusia remaja karena ada beberapa kata atau adegan yang tidak layak dibaca anak kecil, khususnya bagi pembaca yang menyukai genre komedi namun diselingi drama akan sangat menyukai buku ini. Selain itu, buku ini juga mengajarkan arti mengikhlaskan seseorang yang telah pergi dan sulitnya berkomitmen bersama seseorang.

Komentar